Keindahan
merupakan sesuatu yang bisa dilihat oleh
mata, kemudian timbul rasa kepuasan setelah melihatnya. Keindahan berasal dari
kata indah, yang berarti elok, bagus, menyenangkan jika dipandang, molek, bagus
sekali. Keindahan identik dengan
kebenaran. Seperti saat kita melihat suatu pemandangan yang asri, pemandangan
yang masih terjaga dan bersih, kemudian kita bisa menyebutkan bahwa itu sesuatu
yang indah, karena memang faktanya pemandangan yang kita lihat itu indah dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah , maka itu bisa disebut keindahan.
Keindahan
itu alamiah. Alam merupakan ciptaan Tuhan yang bisa kita nikmati keindahannya. Maka
manusia dan keindahan itu saling keterkaitan. Keindahan bisa membuat manusia
merasa bahagia, puas, senang, nyaman, dan bahkan betah untuk berlama-lama
menikmati keindahan tersebut. Sedangkan, manusia yang tidak bisa merasakan keindahan bisa dibilang bahwa manusia
itu telah mati. Lalu untuk apa jika ada keindahan namun manusia tidak dapat
menikmatinya? Maksudnya, jika keindahan diciptakan ada, dan manusia tidak diciptakan
dibumi, siapa yang akan menikmati keindahan tersebut? Dan siapa pula yang akan
menyatakan bahwa “itu adalah keindahan” atau “waah pemandangan ini indah sekali”,
atau mungkin tak akan ada yang mengagungkan ciptaan Tuhan tersebut?
Keindahan
bisa diungkapkan dalam karya seni, entah melalui lukisan, puisi, cerita pendek,
lagu, ataupun dalam bentuk video. Keindahan yang sering kita temui dan rasakan
adalah keindahan alam yang erupakan mutlak ciptaan Tuhan. Keindahan ini wajib
kita syukuri, karena kita masih bisa diberi suatu kesempatan untuk merasakan
dan menikmati keindahan yang telah Tuhan ciptakan.
|
Cadas Gantung |
Saya
akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya pergi ke Cadas Gantung, tepatnya
pada hari Jumat, 24 Juli 2015. Iya satu tahun lalu saya pergi kesana dengan
teman SMA saya. Lokasi nya sekitar 43 kilometer dari Kuningan Kota ke arah timur.
Wisata alam Cadas Gantung terletak di Desa Citundun, Kecamatan Ciwaru-Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat ini mempunyai luas sekitar 5 hektare dengan ketinggiannya 750 mdpl. Cadas gantung
ini dulunya merupakan sawah, namun akibat kemarau yang panjang jadilah hamparan
padang rumput. Cadas Gantung ini sebelum terkenal disebut Bukit Pangangonan
oleh warga sekitar, karena tempat ini merupakan tempat untuk “ngangon” atau
menggembalakan hewan ternak.
|
Cadas Gantung |
Cadas
gantung ini bisa dijadikan bumi perkemahan, menurut teman saya yang pernah
bermalam disitu cuacanya dingin sekali dan memang masih banyak anjing yang
berkeliaran disana. Karena memang di Cadas Gantung ini lokasinya tengah-tengah
hutan. Nah, sekitar 700 meter dari
Cadas Gantung ini ada CurugWalet yang tingginya sekitar 20meter dan debit
airnya memang tidak menentu, karena ditentukan oleh cuaca atau curah hujan. Tapi,
air di Curug Walet ini jernih dan bisa diminum langsung disana, mandi disana
juga boleh. Karena memang air terjun disitu membuat nyaman dan bisa membuat
kita keasyikan berlama-lama main air.
|
Jalan menuju Cadas Gantung |
|
Jalan menuju Cadas Gantung
|
|
Dulu
saya kesana sekitar pukul 13.00 WIB dan sampai disana itu sekitar pukul 14.50
WIB. Ini kelamaan dijalan, karena waktu setahun lalu itu setelah dari Jalan
Raya Ciwaru, jalur menuju tempat ini benar-benar menguji adrenalin. Jalannya
berbatu tajam, samping jalannya antara jurang atau tebing yang rawan longsor
dan tanjakannya sungguh bikin nafas motor meraung-raung. Saya waktu itu sampai
turun dari motor dan jalan kaki pas tanjakan, karena saking seremnya tanjakan
itu. Pokoknya bawa kendaraan disana harus benar-benar fokus dan berhati-hati. Karena
waktu itu teman saya yang bawa motor saat pulang, kami berdua pun tergelincir karena
jalanan pas turun itu berbatu.
|
Jalan menuju Cadas Gantung
|
|
|
Jalan menuju Cadas Gantung
|
|
Saat
diujung Desa Cirahayu saya pikir itu sudah sampai ke Cadas Gantung, ternyata
belum. Dan yang paling kagetnya kita disuruh jalan kaki oleh warga sana, karena
memang motor tidak bisa masuk harus dititip. Setelah menitipkan motor dirumah
warga, kami berenam jalan mengikuti arah panah, dan kami harus berjalan sekitar
1 km untuk sampai di Cadas Gantung. Untuk yang akan mendaki gunug , latihan
fisik disini lumayan membantu karena bisa dijadikan permulaan sebelum mendaki.
|
Jalan menuju Cadas Gantung
|
|
Setelah
berjalan sekitar beberapa puluh menit akhirnya sampailah ke Cadas Gantung
tersebut, dan waaah sungguh secape apapun jalannya ketika sampai ditempat
tujuan yang tidak mengecewakan, capek pun hilang. Disana benar-benar sejuk
tidak terasa terik mataharinya, karena memang sudah hampir sore juga. Pemandangan
disana sungguh indah, dan memang ini merupakan keindahan yang Tuhan ciptakan. Pemandangan
indah yang ada di Cadas Gantung ini hanya salah satu dari sekian tempat alam
yang Tuhan ciptakan di Kuningan, bahkan bukan hanya di Kuningan saja Tuhan
menciptakan keindahan alam, tapi diseluruh wilayah Indonesia. Tidak! Tapi
diseluruh penjuru dunia. Tuhan menciptakan keindahan dibumi ini untuk kita
syukuri dan kita jaga, juga agar kita tidak menjadi sombong bahwa hidup didunia
ini hanya semata-mata untuk mencari ridho-Nya. Juga saat kita melihat hamparan
pemandangan yang luas serta menjulang tinggi, Tuhan pun ingin kita menyadari
bahwa kita hidup dibumi ini hanya sebagai orang yang kecil dibandingkan alam
yang Tuhan ciptakan. Lalu Manusia berasal dari tanah, makan hasil tanah,
berdiri diatas tanah, dan kembali ke tanah. Kenapa masih bersifat 'langit'? .
Jadi, manusia dan keindahan itu memang seharusnya ada. Karena dari keindahan
terutama keindahan ciptaan Tuhan, bisa menyadarkan manusia bahwa tidak
seharusnya manusia berifat sombong dan angkuh. Karena ketika melihat keindahan
alam, manusia akan merasa begitu kecil dibandingkan dengan keindahan alam yang
ia lihat.
|
Cadas Gantung |
|
Cadas Gantung |
|
Cadas Gantung |
|
Cadas Gantung |
Komentar
Posting Komentar