KEBUDAYAAN DI LINGKUNGAN ASAL
Budaya merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh suatu
masyarakat atau kelompok didaerah tertentu secara berulang-ulang. Kebudayaan disuatu daerah dengan daerah
lainnya terkadang berbeda. Seperti hal nya kebudayaan di Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat yang merupakan daerah asal saya mempunyai keragaman budaya yang bisa
dikatakan menarik, diantaranya :
- Upacara Seren Taun dan Tari Buyung
Upacara tersebut dilaksanakan setahun sekali pada
saat pengisian acara hari jadi Kota Kuningan pada tanggal 1 September. Seren Taun
berasal dari bahasa Sunda, yaitu Seren yang
artinya Serah atau Seserahan dan Taun artinya Tahun.
Upacara Seren Taun tersebut dilaksanakan di Kecamatan Cigugur, Kuningan. Seren Taun
ini mempunyai makna bahwa upacara tersebut merupakan suatu rasa syukur masyarakat
kepada Allah SWT yang telah memberikan hasil bumi dan masyarakat pun berharap
agar diberi hasil panen yang melimpah pula ditahun berikutnya. Upacara Seren
Taun ini diiringi Tarian Buyung yang penarinya membawa kendi yang disimpan diatas
kepala.
- Upacara Cingcowong
Upacara cingcowong ini dilaksanakan dekat dengan tempat
tinggal saya, tepatnya di Kecamatan Luragung. Biasanya upacara ini dilakukan
pagi atau sore hari, dan tempatnya dilapangan bola Luragung Tonggoh disebelah
Puskesmas Luragung. Upacara ini diadakan apabila musim kemarau berkepanjangan,
karena Upacara Cingcowong dilakukan untuk memanggil hujan.
- Seserahan Dewi Sri
Ada satu lagi kebiasaan yang masih dilakukan oleh
masyarakat ditempat tinggal saya, yaitu Seserahan Dewi Sri. Dilakukannya semalam
sebelum masyarakat akan melakukan panen padi. “Kita pakai sesajen gitu,
disimpan dirumah dan ada kopi nya. Istilahnya untuk minta izin buat metik padi ke
Dewi Padi”, itu menurut tetangga saya. Berbeda dengan Seren Taun dan Cingcowong
yang diikuti oleh banyak masyarakat, seserahan ini dilakukan secara individu. Tetapi
pada seserahan ini tidak semua masyarakat didaerah saya menggunakan sesajen,
misalnya ada salah satu keluarga saya yang menyebutkan bahwa dia hanya meminta
izin kepada Dewi Sri untuk memetik padi karena apabila memberikan sesajen beliau
merasa takut menyimpang dari ajaran Allah SWT dan beliau berkata tidak ingin
terlalu ribet menyiapkannya.
Kebudayaan di lingkungan asal saya bisa dikatakan Alhamdulillah
masih bisa dilaksanakan dengan baik dan dirawat serta dijaga oleh
masyarakatnya. Generasi muda di lingkungan saya pun masih memiliki sopan santun
dan selalu mengadakan acara tahunan Karangtaruna yang mengikutsertakan Orang
Tua pula agar hubungan antara Pemuda dan Pemudi dengan Bapak-Bapak atau Ibu-Ibu
bisa terjalin dengan baik.
Komentar
Posting Komentar