WORK FROM HOME (WFH) : SUKA ATAU DUKA YA?
WFH yang merupakan singkatan dari WORK FROM HOME ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Banyak perusahaan yang menerapkan WFH sejak pemerintah menganjurkan melakukan WFH. Apalagi Dinas Tenaga Kerjam Transmigrasim dan Energi Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menerbitkan Surat Edaran Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Nomor 14/SE/2020 Tahun 2020 tentang Himbauan Bekerja di Rumah (Work From Home).
Dengan diberlakukan nya WFH ini merupakan salah satu cara untuk mencegah perluasan infeksi dari COVID-19.
Tetapi, WFH ini sebenarnya tidak semudah dan senyaman dari yang kita bayangkan. Banyak kendala saat bekerja di rumah. Saya salah satu nya yang menjalani WFH rangkap dengan menjalani kuliah online atau pembelajaran jarak jauh. Saat melakukan WFH terasa sekali sulit untuk berkoordinasi dengan rekan kerja, sulit berkonsentrasi, dan terbatasnya fasilitas dirumah. Saya WFH karena menjadi asisten lab di kampus. Karena kampus juga melakukan kuliah online, maka praktikum pun dilaksanakan secara online. Belum lagi tugas kuliah yang setiap harinya selalu bertambah, karena tugas dari beberapa mata kuliah yang berbeda. Rumah yang biasanya menjadi tempat pulang yang selalu diinginkan malah menjadi terasa kurang nyaman karena bukan lagi menjadi tempat istirahat.
Saya akan merangkum beberapa hal suka dan duka versi saya menjalani WFH dan kuliah online saat adanya pandemi ini. Check this out!
Duka saat menjalani WFH dan kuliah online :
- Kendala Jaringan Internet
Karena saya kuliah diluar kota, dan saat pulang ke rumah jaringan internet disini memang tidak cukup stabil. Saya menggunakan provider si merah saat kuliah di luar kota karena koneksi nya cepat sekali. Saat pulang ke rumah, jaringan dari provider ini kadang tidak bisa akses internet. Jadi saya harus berusaha mencari tempat yang strategis agar koneksi internet saya bisa stabil saat bekerja ataupun mengerjakan tugas kuliah online.
Meskipun waktu bekerja saat WFH cenderung menjadi lebih fleksibel, namun saya sendiri justru sulit mengatur waktu. Karena mengatur dan membagi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, pekerjaan rumah, dan tugas kuliah ini gak mudah banget. Seringkali merasa kepepet karena sulitnya untuk mengatur waktu dan merasa lebih repot dari biasanya.
Bekerja di rumah ternyata saya merasa jauh lebih capek dan lebih tegang karena sambil mengurus pekerjaan rumah dan harus memikirkan pekerjaan sebagai asisten yang tak kunjung selesai karena harus memeriksa laporan praktikum yang dikirim praktikan, serta tugas kuliah yang selalu bertambah. Terlebih jika, ada meeting dadakan, sedangkan koneksi jaringan dirumah tidak stabil itu membuat saya merasa sangat capek.
Saya merasa kurang bisa fokus untuk bekerja karena kadang saya tergiur untuk main game, nonton serial drama, atau bahkan menonton film. Karena merasa waktu saya fleksibel jadi waktu untuk bekerja kadang saya pakai untuk menonton film.
Koordinasi dengan tim atau rekan kerja memang bisa terhambat saat bekerja di rumah. Bisa jadi karena jaringan internet yang tidak stabil atau kenyataan bahwa ada rekan kerja yang lebih sering offline saat bekerja di rumah.
Lalu, berikut adalah Suka saat menjalani WFH :
Bekerja dari rumah memang dianggap lebih fleksibel dalam hal waktu. Artinya, kita memang bisa mengatur waktu bekerja dalam sehari karena tak harus mengikuti jam kantor, asalkan tetap bisa berkoordinasi dengan baik dan tentunya memenuhi target harian dan mingguan.
- Bisa Sambil Mengurus Hal Lain
WFH bisa sambil memasak, bersih-bersih rumah, mencuci, dan sebagainya. Kondisi ini gak harus mengerjakan pekerjaan rumah setelah jam kantor berakhir, karena pekerjaan tersebut bisa dikerjakan di sela-sela waktu bekerja. Kalau saya sih, bisa sambil mengerjakan tugas kuliah. Bisa sambil rebahan juga hehehe.
Bagi saya dirumah adalah surga. Karena makan tidak harus beli ke warteg. Tidak harus berangkat ke kampus membuat lebih hemat dalam hal biaya atau ongkos pulang pergi. Baik, bagi yang memiliki kendaraan pribadi atau yang menggunakan transportasi umum. Tak hanya menghemat ongkos, namun WFH juga menghemat waktu saya. Waktu yang digunakan untuk pulang-pergi dari kosant ke kampus bisa digunakan untuk mulai bekerja atau menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya.
Saya termasuk orang yang suka tempat yang sepi, karena merasa damai dan terhindar dari suara yang berisik membuat pusing kepala. Jadi, saya merasa lebih fokus dan lebih tenang saat bekerja di rumah karena alasan tertentu seperti lingkungan kerja yang berisik karena banyak orang, sehingga merasa lebih tenang dan fokus saat bekerja di rumah yang lebih sepi.
WFH memang gak mengharuskan kita untuk berpakaian rapi dan berdandan karena toh yang dibutuhkan adalah performa dalam menyelesaikan pekerjaan. Begitu juga saat kuliah online. Karena hanya mengerjakan tugas jadi bebas untuk menggunakan pakaian apa saja. Jadi bisa dibilang, bekerja di rumah dan kuliah online terkesan lebih santai.
Dalam melakukan segala sesuatu pasti akan ada hal kebalikan terhadap sesuatu. Ada positif, ada pula negatif. Ada suka, ada juga duka nya. Ada yang merasa enak, dan ada juga yang merasa tidak enak. Jadi, walaupun merasa sedikit terbebani karena WFH dan kuliah online kita harus tetap semangat dan kurangi stress berlebih dengan meluangkan waktu olahraga, stretching agar badan kita tidak terlalu kaku dan pegal. Jadikan WFH sebagai kesempatan kita semua untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Memang, sih, mempraktikan hal ini tidak semudah yang dibayangkan. Namun, dengan disiplin dan fokus, WFH yang produktif dan sehat bukan tidak mungkin untuk dicapai.
Semangat! Semoga kita semua sehat selalu dan pandemi ini segera berakhir!
Gak sabar untuk bertemu teman-teman kuliah dan rekan kerja. Gak sabar untuk beraktivitas seperti biasanya.
Komentar
Posting Komentar