PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
Pengertian
Pemuda
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-maacam harapan,
terutama dari generasi lainnya. Karena pemuda diharapkan sebagai generasi
penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya,
generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus
menerus.
Pemuda
memilliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan potensi itu harus
dikembangkan untuk sumber daya manusia. Dalam pembinaan dan pengembangannya
hendaknya harus sesuai dengan asas, arah dan tujuannya dalam jalurpembinaan
yang tepat serta bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional.
Dalam
tahapan pembinaan tersebut harus melalui proses kematangan dirinya dan belajar
pada media sosialisasi pada masyarakat. Seorang pemuda harus dapat mampu
mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap
mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
Seorang pemuda harus bisa beradaptasi dan bergaul
dengan lingkungan disekitarnya. Maksudnya agar tumbuh sikap rasa peduli dan
rasa kebersamaan didalam dirinya. Lihatlah dizaman sekarang teknologi yang
berkembang telah disalahgunakan seolah-olah globalisasi telah memberi efek
buruk pada generasi muda. Individualisme itulah yang terjadi pada pemuda zaman
sikap peduli pada lingkungan sekitar menurun drastis. Contoh umum jika ada
kerja bakti dilingkungan sekitar banyak pemuda yang bermalas-malasan untuk ikut
serta dalam kegiatan ini lebih memilih bermain dirumah atau memainkan android.
Pengalaman adalah hal yang sangat penting dalam
menunjang kemajuan pola pikir seorang pemuda.Pemuda dituntut kreatif inovatif
dan korporatif (kerjasama”dalam hal baik”). Semakin banyak ia bergaul dengan
orang lain maka semakin banyak pengalaman yang ia peroleh. Ia dikenal banyak
orang dan mendapat banyak sekali akses dari orang disekitarnya ditambah dengan
etika dan kepribadiannya yang baik, siapapun pasti menyukai sosok pemuda
seperti ini. Kemudian kita bandingkan dengan pemuda yang bersifat individualisme,
kikuk ditengah masyarakat,kaku dan tidak mampu mengaplikasikan manfaat dirinya
akan terbuang ditengah kehidupan.
Kondisi yang masih labil membuat pemuda sering
hanyut dengan berbagai pergaulan untuk itu berhati-hatilah memilih teman
bergaul. Diperlukan pertahanan yang kuat agar tidak terjerumus kedalam
kegelapan akibat pergaulan bebas yang sangat membahayakan generasi muda. Banyak
contoh-contoh menunjukkan pemuda atau generasi zaman sekarang rusak, mulai dari
video porno SMA, Sex bebas SMP.
Seorang pemuda harus memiliki jiwa dan sikap yang
bisa membawa ia menciptakan sebuah iklim perubahan kearah yang lebih baik dan
memiliki kemampuan sosialisasi ditengah kehidupan dimasyarakat agar ia mampu
memecahkan sebuah polemik dan mampu beradaptasi dengan kehidupan sosialnya.
B.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu
melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan
berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi,
antara lain :
a.
Proses Sosialisasi
Istilah sosialisasi
menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras
dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasi yang membuat
seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat
dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara
mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup
ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini
tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses
sosialisasi.
b.
Media Sosialisasi
·
Orangtua dan
keluarga.
·
Sekolah.
·
Masyarakat.
·
Teman bermain.
·
Media Massa.
c.
Tujuan Pokok
Sosialisasi
·
Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di
masyarakat.
·
Individu harus
mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
·
Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
·
Bertingkah laku
secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C.
Pembinaan dan Pengembanngan Generasi Muda
Pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dalam keputusan Nomor : 0232/U/1978. Dengan maksud agar semua pihak
yang turut serta dan berkepentiingan dalam penanganannya benar-benar
menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh
dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
disusun berlandaskan :
1.
Landasan Idiil : Pancasila
2.
Landasan
Konstitusional : Undang Undang Dasar 1945
3.
Landasan Strategis : Garis-garis
besar Haluan Negara
4.
Landasaan Historis : Sumppah
Pemuda Tahun1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5.
Landasan Normatif : Etika,
tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
D.
Masalah dan Potensial Generasi Muda
Apabila pemuda
sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin
masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa
ini adalah:
a.
Dirasakan
menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda.
b.
Kekurang pastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c.
Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
d.
Kurangnya
lapangan dan kesempatan kerja.
e.
Kurangnya gizi
yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan.
f.
Masih banyaknya
perkawinan-perkawinan di bawah umur.
g.
Adanya generasi
muda yang menderita fisik dan mental.
h.
Pergaulan bebas.
i.
Meningkatnya
kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika.
j.
Belum adanya
peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
E.
Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang
keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat,
dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga
pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat
mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan
sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi
sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Saat ini sarana pendidikn baik formal maupun
nonformal sudah sangat baik, namun tidak semua kalangan masyarakat bisa
menikmati pendidikan tersebut karena biaya untuk bisa menikmatinya terlalu
mahal. Akibat tingkat kualitas SDM di Indonesia sangat rendah karena masih
banyak anak yang putus sekolah bahkan tidak sekolah , karena tidak memiliki
biaya. ironis sekali bagi negara berkembang seperti Indonesia, jumlah SDM yang
berkualitas rendah akan memperbanyak jumlah pengangguran, kemudian tingginya
pengangguran mengakibatkan tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi.
Untuk itu pemerintah membuat berbagai macam program
agar dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya-upaya yang dikeluarkan pemerintah
yaitu:
·
Pada pendidikan
formal, pemerintah menggratiskan biaya dari tingkat SD s/d SLTP (wajib belajar
9th).
·
Adanya berbagai
macam beasiswa baik ditingkat SLTA ataupun perguruan tinggi bagi siswa-siswi
berprestasi dan kurang mampu.
·
Membuat satu
wadah yang bekerja sama dengan industri kecil menengah untuk memberikan
pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang terlanjur tidak sekolah agar bisa
memiliki usaha sendiri.
·
Membuat program
kesetaraan paket A,B,C bagi masyarakat yang ingin sekolah namun kendala dengan
umur.
Seharusnya pendidikan formal di
barengi dengan pendidikan nonformal agar tercipta masyarakat yang cerdas dan
kreatif serta mampu mendirikan lapangan pekerjaan sendiri.
F.
Contoh Kasus
Indonesia menghadapi
kenyataan dalam upaya “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dewasa ini sudah sekitar
80% dari usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) dapat ditampung oleh fasilitas
pendidikan dasar yang ada. Persentase penduduk yang masih buta huruf
diperkirakan sekitar 40%.
Tetapi masalah
pendidikan bukan hanya masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentu
manusia-manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijakan terarah dan
terpadu dalam menangani masalah pendidikan ini. rendahnya produktivitas rata-rata
penduduk, banyaknya jumlah pencari kerja, “under Utilized Population”, kurangnya
semangat kewiraswastaan, merupakan hal-hal yyang harus diperhatikan oleh
pemerintah.
Sebab hal itu
menandakan bahwa Indonesia belum terlepas dari belenggu keterbelakangan dan
kemiskinan sebagaimana pendidikan yang dapat mengembangkan semangat para pemuda. Tidak disangkal bahwa kualitas
sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses
pembangunan.
Untuk itu diperlukan
perubahan secara mendasar yang mendalam yang menyangkut persepsi, konsepsi dan
norma-norma kependidikan dalam kaitannya dengan cita-cita bermasyarakat
Pancasila.
Maka pembicaraan
tentang generasi muda/ pemuda khususnya yang berkesempatan mengennyam
pendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alasan.
Pertama, sebagai
masyarakt yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan luas tentang
masyarakatnya karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam pemikiran,
pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada didalam
masyarakat.
Kedua, sebagai
kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan
proses sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda
lainnya.
Ketiga,
mahasiswa berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam
bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
Keempat,
mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan
serta keterampilan keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan
generasi muda/pemuda.
Komentar
Posting Komentar