DEBUNK COVID-19 MYTH, HOAX & MISINFORMATION PART 1

Dilansir dari sebuah thread di twitter oleh akun @afkml untuk mengetahui fakta dan hoax seputar COVID-19. 
Postingan yang banyak muncul di sosmed seringkali meresahkan karena mayoritas hoaks. Sebagai orang cerdas, kita perlu berhati-hati sebelum ikut menyebarkan.
Niat baik saja tidak cukup tanpa ilmu. Malah menyumbang chaos yang seharusnya bisa dicegah.
Kenali dulu bahwa nama virus ini adalah SARS-CoV-2, sedangkan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah nama penyakitnya.

1. SARS-CoV-2 mati pada suhu panas.
Jawaban: TIDAK.
Penularan virus ini bisa terjadi dimana saja. Mungkin peningkatan suhu bisa melemahkan, namun tidak membuatnya mati. Apalagi postingan hoax yang bilang virus ini mati pada suhu 26-27 derajat Celcius. Nyatanya pada daerah beriklim panas virus ini masih menularkan. Contohnya Afrika dan Saudi Arabia. Jadi, virus ini akan bertahan pada kondisi apapun. Satu-satunya cara untuk mencegah penularan adalah CUCI TANGAN dengan air dan sabun mengalir. JANGAN menyentuh mata, hidung, mulut sblum cuci tangan

2. Mandi air panas bisa mencegah SARS-CoV-2.
Jawaban: TIDAK
Kita adalah mamalia berdarah panas. Mau bagaimana pun perubahan suhu lingkungan, tubuh akan tetap mempertahankan suhu inti antara 36,5-37 derajat Celcius. Peningkatan suhu inti terjadi jika ada infeksi.

3. SARS-CoV-2 menular melalui nyamuk?
Jawaban: TIDAK
COVID-19 adalah penyakit respirasi. Utamanya virus ini ditularkan melalui droplet yg dipercikkan oleh seseorang yang terinfeksi ketika batuk atau bersin. Droplet tidak melayang-layang bebas di udara, dia akan jatuh bebas ke permukaan-permukaan benda. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa nyamuk bisa menularkan SARS-CoV-2. Seharusnya, kita perlu khawatir DBD daripada COVID-19. Karena droplet kebanyakan langsung jatuh ke permukaan benda, tangan kita menjadi paling berisiko terpapar virus tersebut daripada hidung dan mulut. 

4. Hand dryers atau Blower dapat membunuh virus.
JAWABAN: TIDAK
Hand blower tidak akan berdampak apa-apa terhadap virus. Malahan berisiko menyebarkan patogen-patogen lain pada paparan yang lebih luas akibat angin yang dihasilkannya. WHO saja merekomendasikan penggunaan paper towel atau tisud daripada blower

5. THERMAL SCANNER bisa mendeteksi virus corona.
Jawaban: TIDAK
Thermal scanner hanya mendeteksi adanya peningkatan suhu. Peningkatan suhu yang termasuk demam (38 derajat C) merupakan salah satu tanda adanya infeksi. Demam saja belum tentu kamu terinfeksi corona, harus cek lagi faktor lain. 

6. Menyemprotkan alkohol dan klorin spray ke seluruh tubuh dapat membunuh coronavirus.
Jawaban: TERGANTUNG
Penyemprotan alkohol pada tubuh tidak dapat membunuh virus yang sudah ada di dalam. Meski begitu, bukan berarti kamu perlu minum alkohol gitu aja. Artinya, bisa jadi dapat membunuh virus di permukaan tubuhmu saja sehingga dapat mencegah penyebaran virus ke permukaan benda-benda di sekitarmu. WHO mengatakan bahwa penyemprotan yang tidak benar bisa membahayakan selaput membran mukosa tubuh. Membran mukosa yang dimaksud adalah mata dan mulut. Daripada main semprot-semprot seperti tanaman, lebih baik rajin-rajin cuci tangan dan mandi dua kali sehari, lalu hindari keramaian atau keluar rumah jika tidak perlu.

7. Vaksin flu dan pneumonia dapat mencegah kita terinfeksi SARS-CoV-2.
Jawaban: Hmm
Pertama-tama, belum ada vaksin untuk COVID-19, karena SARS-CoV-2 adalah strain virus baru dari family coronaviridae. Pembuatan virus bisa memakan waktu tahunan. Apabila ada orang yang bilang kalau kita sudah punya obat/vaksinnya, langsung sumpel mulut orag itu dan katakan dengan penuh cinta, "HOAKS!" 
Oleh sebab itu, vaksin yang ada saat ini tidak bisa digunakan untuk melawan virus corona baru, vaksinasi untuk penyakit respiratori tetap dianjurkan.

8. Sering membersihkan hidung dgn normal saline dapat mencegah SARS-CoV-2.
Jawaban: TIDAK
Tau kan ya apa itu normal saline?Yes, cairan infus. Cairan infus bukan cairan desinfektan. Cairan ini merupakan cairan steril yang biasa dipake sebagai cleansing pada perawatan luka. Tidak ada bukti ilmiahnya kalau saline dapat melindungi kita dari serangan virus.

9. Makan bawang putih bisa mencegah corona.
JAWABAN: NOT AVAILABLE
TIDAK ADA bukti ilmiah yg mendukung bahwa bawang putih dapat mencegah penularan SARS-CoV-2. Meski demikian, tidak ada salahnya bagi kita mengonsumsi bawang putih krn rempah jenis ini terbukti punya khasiat. Meksipun punya khasiat, mengonsumsi bawang putih dengan tujuan agar terhindar dari corona virus adalah KELIRU. Cuci tangan tetap merupakan langkah PALING efektif untuk mencegah penularan.

10. Antibiotik dapat mencegah penularan.
JAWABAN: NGACO
Antibiotik untuk melawan bakteri, sedangkan virus dilawan pakai anti-virus. Pencegahan virus hanya menggunakan vaksin, sedangkan vaksin SARS-CoV-2 masih belum ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK

KEBUDAYAAN DI LINGKUNGAN ASAL

WORK FROM HOME (WFH) : SUKA ATAU DUKA YA?